Ngintip Pabrik Suzuki di Cikarang yang Lebih Canggih dari Jepang
Ngintip Pabrik Suzuki di Cikarang yang Lebih Canggih dari Jepang Foto: Ruly Kurniawan
Cikarang - Yakin dengan industri otomotif di Indonesia, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meresmikan pabrik keempatnya di kawasan Industri GIIC Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Dengan menggelontorkan dana investasi hingga USD 1 Miliar, pabrik Suzuki kali ini diklaim sudah memiliki teknologi yang lebih canggih dibandingkan di tanah kelahirannya, Jepang.
General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Motor Ryohei Uchiki memaparkan, pabrik yang mulai didesain dan dikembangkan sejak Desember 2012 (diresmikan pada 2015) ini sudah menggendong teknologi paling mutakhir. Maka, produk yang dibuat Suzuki di Indonesia sudah memiliki kualitas tinggi.
"Ada banyak teknologi canggih di pabrik Cikarang ini. Semua proses building-nya otomatis (robotic). Ada juga automatic ration (jarak produksi secara otomatis-Red) lebih tinggi dari pabrik Suzuki di Jepang (teknologi di Cikarang lebih canggih dari Jepang). Jadi produk yang dibuat di pabrik ini kualitasnya bagus," paparnya saat membuka plant visit kepada beberapa wartawan di Cikarang, Jawa Barat, Senin (19/2/2018).
"Ini pabrik paling terbaru Suzuki di global. Otomatis teknologinya lebih terkini, lalu automatic ration-nya juga lebih tinggi daripada Jepang," lanjut Uchiki.
Dengan pabrik yang mampu merakit 120.000 unit Ertiga dan 71.000 mesin (1.000cc dan 1.400cc), serta 176.000 transmisi (manual) per tahunnya, diharapkan Indonesia menjadi pilar ke-3 Suzuki setelah Jepang dan India. Di pabrik ini semua produksi dikerjakan 217 robot (handling, spot welding, dan sealer) dan 1.290 pekerja dengan tekad ramah lingkungan serta terkoneksi.
"Robot kita sudah ada dibeberapa titik untuk menjaga presisi dan kualitas (akurasi). Sekitar 90 persen titik dikerjakan olehnya," papar Yudonendito, GM Body Assembly Cikarang Plant.
Pabrik seluas 130 hektar ini, memiliki dua tanggung jawab produksi, yakni produksi powertrain (mesin dan transmisi) dan assembly production. Di pabrik Suzuki ke-4 ini, juga dikatakan akan bertanggung merakit New Ertiga seluruh tipe, untuk pasar domestik dan mesin New Ertiga (K14B/1400cc) & Karimun Wagon R (K10B/1000cc). Lambat laun, berbagai kendaraan Suzuki akan diproduksi di pabrik Suzuki ke-4 ini.
Pabrik ke-4 Suzuki ini dikalatakan sudah mengantongi sertifikasi ISO 14001, yang menandakan pengolahan limbahnya sudah standar global dan ramah lingkungan. Ada juga lab emisi untuk menguji gas buang kendaraan yang telah dirakit, sebelum dikirim ke diler Suzuki di 25 Negara diberbagai wilayah seperti Asia, Oceania, Amerika Selatan, dan Karibia.
"Suzuki berharap Indonesia menjadi pilar ke-3 setelah Jepang dan India. Dalam artian marketnya besar, ada pabrik besar, jumlah produksinya juga besar," ucap Uchiki.
"Kalau rumah pilarnya cuma dua agak bahaya, jadi Suzuki sekarang sedang mencari pilar ke-3. Itu Indonesia. Nanti juga akan ada pabrik baru di sini atau memperbaharui fasilitas dan teknologinya (pabrik Suzuki di Tambun maupun Cakung). Dompet kita masih ada," tutupnya.
General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Motor Ryohei Uchiki memaparkan, pabrik yang mulai didesain dan dikembangkan sejak Desember 2012 (diresmikan pada 2015) ini sudah menggendong teknologi paling mutakhir. Maka, produk yang dibuat Suzuki di Indonesia sudah memiliki kualitas tinggi.
Ngintip Pabrik Suzuki di Cikarang yang Lebih Canggih dari Jepang Foto: Ruly Kurniawan
|
"Ini pabrik paling terbaru Suzuki di global. Otomatis teknologinya lebih terkini, lalu automatic ration-nya juga lebih tinggi daripada Jepang," lanjut Uchiki.
Ngintip Pabrik Suzuki di Cikarang yang Lebih Canggih dari Jepang Foto: Ruly Kurniawan
|
Dengan pabrik yang mampu merakit 120.000 unit Ertiga dan 71.000 mesin (1.000cc dan 1.400cc), serta 176.000 transmisi (manual) per tahunnya, diharapkan Indonesia menjadi pilar ke-3 Suzuki setelah Jepang dan India. Di pabrik ini semua produksi dikerjakan 217 robot (handling, spot welding, dan sealer) dan 1.290 pekerja dengan tekad ramah lingkungan serta terkoneksi.
"Robot kita sudah ada dibeberapa titik untuk menjaga presisi dan kualitas (akurasi). Sekitar 90 persen titik dikerjakan olehnya," papar Yudonendito, GM Body Assembly Cikarang Plant.
Pabrik seluas 130 hektar ini, memiliki dua tanggung jawab produksi, yakni produksi powertrain (mesin dan transmisi) dan assembly production. Di pabrik Suzuki ke-4 ini, juga dikatakan akan bertanggung merakit New Ertiga seluruh tipe, untuk pasar domestik dan mesin New Ertiga (K14B/1400cc) & Karimun Wagon R (K10B/1000cc). Lambat laun, berbagai kendaraan Suzuki akan diproduksi di pabrik Suzuki ke-4 ini.
Pabrik ke-4 Suzuki ini dikalatakan sudah mengantongi sertifikasi ISO 14001, yang menandakan pengolahan limbahnya sudah standar global dan ramah lingkungan. Ada juga lab emisi untuk menguji gas buang kendaraan yang telah dirakit, sebelum dikirim ke diler Suzuki di 25 Negara diberbagai wilayah seperti Asia, Oceania, Amerika Selatan, dan Karibia.
"Suzuki berharap Indonesia menjadi pilar ke-3 setelah Jepang dan India. Dalam artian marketnya besar, ada pabrik besar, jumlah produksinya juga besar," ucap Uchiki.
"Kalau rumah pilarnya cuma dua agak bahaya, jadi Suzuki sekarang sedang mencari pilar ke-3. Itu Indonesia. Nanti juga akan ada pabrik baru di sini atau memperbaharui fasilitas dan teknologinya (pabrik Suzuki di Tambun maupun Cakung). Dompet kita masih ada," tutupnya.